Monday, November 27, 2006

Perubahan Butuh Keberanian

Menurut Rhenald Kasali, hampir setiap saat kita dilewati oleh rangkaian opportunity (kesempatan). Masalahnya, seringkali kesempatan itu dibiarkan pergi begitu saja, padahal kesempatan itu bisa jadi akan merubah hidup kita.

Kita semua mengharapkan perubahan, tapi kita tidak tahu harus mulai darimana. Akibatnya, kita semua hanya melakukan hal yang sama dari hari ke hari. Padahal perubahan tidak bisa datang hanya dengan mendiskusikannya dalam ruang-ruang rapat atau jadi wacana di media massa saja, tapi perubahan hanya bisa datang kalau orang mau bergerak mengambil kesempatan yang lewat didepannya.

Oleh karena itu, perubahan membutuhkan orang-orang yang tidak sekedar berpikir, tapi juga berani mengambil inisiatif, bergerak, memulai dan seterusnya. Tidak pernah takut mengambil inisiatif meskipun seringkali harus menghadapi cibiran, kritikan, cemoohan, bahkan dimusuhi oleh orang-orang disekitar kita.

Berangkat dari hal itu, setelah kurang lebih sebulan yang lalu saya “menantang” pengikut Nietzsche dan Fukuyama dengan mengganti judul jurnal underground ini dari “Fiat justitia ruat coelum!” menjadi “The Last Man’s Standing” (baca tulisan yang berjudul: Blame It on Nietzsche!), sekarang saya berniat kembali merubah judul jurnal ini sehingga menjadi “LegalMinded”. Alasannya sederhana saja, yaitu agar lebih mudah diingat dan lebih mencerminkan isi dari jurnal ini.

Biarlah orang menilai saya sebagai orang yang plin-plan. Karena saya merasa itulah yang harus saya lakukan. Dalam hal ini, mungkin saya terpengaruh dengan ucapan Jack Canfield, penulis buku Chicken Soup for the Soul, tentang perbedaan antara winners dan losers, yaitu “Winners take action! They simply get up and do what has to be done!


Salam,
Ari Juliano Gema

0 Comments:

Post a Comment

<< Home