Konsultan HKI, Penting Nggak Sih?
Gagasan untuk membangun ‘rumah’ bagi konsultan HKI dimunculkan. Siapa sebenarnya yang berwenang membuat kode etik untuk suatu profesi?
Pertanyaan semacam ini pernah menyeruak di celah perseteruan antara Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial. Untuk mengawasi prilaku hakim dibuutuhkan ukuran-ukuran atau parameter yang jelas. Kode etik hakim merupakan salah satu parameter yang pas. Tetapi, siapa yang akan membuat kode etik itu? Hakim sendiri atau lembaga yang memiliki kewenangan mengawasi?
Bisa jadi, pertanyaan sejenis bisa diajukan untuk profesi-profesi lain seperti akuntan, notaris, advokat, dan –seperti digagas dalam buku ini – konsultan hak kekayaan intelektual (HKI).
Buku ini hadir dengan satu misi: mengagas pentingnya para konsultan HKI membangun rumah bersama yang ideal. Rekomendasinya tegas, yakni mempersiapkan pembentukan organisasi profesi Konsultan HKI (hal. 57).
Profesi lain umumnya memang sudah memiliki rumah yang diidam-idamkan. Advokat punya PERADI dan akuntan bernaung di bawah IAI. Demikian pula notaris. Lalu, kemana Konsultan HKI? Inilah yang ingin coba dipaparkan penulis melalui sejumlah argumen.
Konsultan HKI sudah lama punya tiang pancang untuk berdiri. Sekitar lima belas tahun lalu, Pemerintah sudah mengakui Konsultan HKI lewat PP No. 33 Tahun 1991. Revisi perundang-undangan hak kekayaan intelektual juga turut mempengaruhi payung hukum buat Konsultan. Terakhir, keberadaan Konsultan HKI dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2005.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MEMBANGUN
PROFESI KONSULTAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
LANGKAH MENUJU PROFESIONALISME
DAN KEMANDIRIAN PROFESI
Penulis: Ari Juliano Gema
Penerbit: Hukumonline.com dan Assegaf Hamzah & Partners
Terbit : Agustus 2006
Halaman: 152, termasuk lampiran
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Peraturan ini sudah meletakkan dasar-dasar bagi segenap anggota Konsultan HKI untuk membangun rumah bersama. Ada hak, ada kewajiban, sistem evaluasi, dan kemungkinan mengeluarkan anggota yang nakal dari rumah bersama tersebut. Yang lebih penting sekarang adalah menyamakan persepsi, langkah dan tekad segenap Konsultan HKI untuk tinggal di rumah bersama. Rumah itulah yang kelak menjadi organisasi profesi bagi Konsultan HKI.
Bagi penulis, rumah bersama sebagai organisasi profesi itu sangat penting diwujudkan. Paling tidak ada tiga alasan yang dikemukakan. Pertama, jika para Konsultan HKI bersatu dalam suatu wadah, posisi tawarnya lebih kuat dalam pengambilan kebijakan di bidang hak kekayaan intelektual. Kedua, bersatunya Konsultan akan memudahkan mereka mengelola dan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. Ketiga, organisasi yang solid yang didukung kode etik yang konsisten akan memberikan pedoman bagi siapapun untuk menilai kapabilitas dan profesionalisme Konsultan HKI (hal. 27-28).
Atas dasar ketiga argumen di atas, penulis mencoba merancang sebuah organisasi profesi yang ideal. Termasuk fungsi, alat-alat kelengkapan, dan kode etik. Disinilah penulis terjebak pada idealisme profesi. Bagi penulis, keberadaan organisasi bisa difungsikan sebagai wadah mensosialisasikan pemahaman masyarakat terhadap HKI. Masyarakat berposisi sebagai objek. Sebaliknya, organisasi itu harus difungsikan untuk melindungi serta memperjuangkan kepentingan profesi Konsultan HKI (hal. 29). Seolah-olah melindungi anggota Konsultan HKI jauh lebih penting daripada memperjuangkan hak-hak masyarakat di bidang kekayaan intelektual.
Penulis memang berangkat dari suatu pandangan bahwa Konsultan HKI adalah ’mitra kerja’ bagi Ditjen HKI Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Atas dasar itu pula, penulis mengkritik aturan dalam PP No. 2 Tahun 2005 yang mewajibkan Konsultan HKI mengajukan minimal 10 permohonan di bidang hak kekayaan intelektual setiap tahun. Kewajiban ini adalah dalam konteks evaluasi kinerja Konsultan oleh Ditjen HKI. Penulis juga mengkritik belum lengkapnya aturan main jika para Konsultan ribut di dalam rumah bersama tersebut. Apakah seseorang yang sudah dikeluarkan lewat jendela, masih bisa masuk melalui pintu?
Inilah yang menjadi pekerjaan bersama bagi Konsultan HKI. Penulis yakin bahwa pekerjaan itu bisa diselesaikan jika mereka mau hidup bersama di dalam rumah besar. Sekaranglah saatnya karena Konsultan HKI tidak mungkin menunggu godot turun dari langit.
Bila belum terlalu paham dasar-dasar Konsultan HKI penulis melampirkan PP No. 2 Tahun 2005 dalam buku bersampul putih ini. Bahkan dilengkapi pula daftar Konsultan HKI angkatan pertama yang berjumlah 255 orang. Bagaimana dengan Anda? Siapa tahu Anda pun ternyata setuju dengan gagasan penulis.... (Mys)
* Tulisan ini adalah resensi buku "Membangun Profesi Konsultan Hak Kekayaan Intelektual" yang dimuat di situs Hukumonline pada tanggal 11 September 2006 (http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=15457&cl=Resensi)
76 Comments:
w38cPV The best blog you have!
71l08R actually, that's brilliant. Thank you. I'm going to pass that on to a couple of people.
Nice Article.
Thanks to author.
Magnific!
Hello all!
Please write anything else!
Wonderful blog.
Thanks to author.
WL2tu9 write more, thanks.
actually, that's brilliant. Thank you. I'm going to pass that on to a couple of people.
Please write anything else!
Magnific!
Wonderful blog.
Magnific!
Magnific!
actually, that's brilliant. Thank you. I'm going to pass that on to a couple of people.
Thanks to author.
Please write anything else!
Thanks to author.
Thanks to author.
Wonderful blog.
actually, that's brilliant. Thank you. I'm going to pass that on to a couple of people.
What is a free gift ? Aren't all gifts free?
actually, that's brilliant. Thank you. I'm going to pass that on to a couple of people.
Give me ambiguity or give me something else.
What is a free gift ? Aren't all gifts free?
Energizer Bunny Arrested! Charged with battery.
Please write anything else!
Good job!
C++ should have been called B
Oops. My brain just hit a bad sector.
Wonderful blog.
Build a watch in 179 easy steps - by C. Forsberg.
Ever notice how fast Windows runs? Neither did I.
Thanks to author.
Give me ambiguity or give me something else.
Change is inevitable, except from a vending machine.
Oops. My brain just hit a bad sector.
Give me ambiguity or give me something else.
Oops. My brain just hit a bad sector.
The gene pool could use a little chlorine.
If ignorance is bliss, you must be orgasmic.
Give me ambiguity or give me something else.
What is a free gift ? Aren't all gifts free?
Give me ambiguity or give me something else.
Lottery: A tax on people who are bad at math.
What is a free gift ? Aren't all gifts free?
C++ should have been called B
Thanks to author.
Energizer Bunny Arrested! Charged with battery.
Build a watch in 179 easy steps - by C. Forsberg.
Hello all!
Good job!
Clap on! , Clap off! clap@#&$NO CARRIER
Save the whales, collect the whole set
Give me ambiguity or give me something else.
I'm not a complete idiot, some parts are missing!
When there's a will, I want to be in it.
Oops. My brain just hit a bad sector.
I'm not a complete idiot, some parts are missing!
Suicidal twin kills sister by mistake!
The gene pool could use a little chlorine.
When there's a will, I want to be in it.
What is a free gift ? Aren't all gifts free?
Give me ambiguity or give me something else.
When there's a will, I want to be in it.
Energizer Bunny Arrested! Charged with battery.
What is a free gift ? Aren't all gifts free?
Ever notice how fast Windows runs? Neither did I.
Energizer Bunny Arrested! Charged with battery.
Please write anything else!
Oops. My brain just hit a bad sector.
actually, that's brilliant. Thank you. I'm going to pass that on to a couple of people.
Oops. My brain just hit a bad sector.
buy klonopin online klonopin street value 2mg - 2mg klonopin high dose
Post a Comment
<< Home